Selasa, 10 Juli 2018

Soal UTS Sistem Informasi Perbankan


1. Kegiatan bank sebagai lembaga keuangan adalah, kecuali
a. Menghimpun dana     c. Memberikan jasa-jasa
b. Menyalurkan dana     d. Sebagai Lembaga intermediary 

2. Keuntungan yang didapat dari bank berasal dari selisih antara bunga kredit dan bunga simpanan disebut :
a. Fee Based Income     c. Spread Based 
b. Profid Based             d. Spread Sharring

3. Fungsi bank yang pencipta uang giral dan mengedarkan uang giral disebut
a. Bank sebagai Lembaga keuangan   c. Bank pencipta uang
b. Bank sebagai stabilator moneter     d. Pelakasana lalu lintas pembayaran

4. Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran disebut
a. Bank Umum             c. Bank Konvensional
b. Bank Devisa             d. BPR

5. Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai sistem pembayaran, kebijakan  moneter dan pengaturan dan pengawasan bank. Yang tidak termasuk pada fungsinya sebagai kebijakan moneter adalah
a. Kliring               c. Lender of the last resort
b. Nilai Tukar         d. Cadangan devisa

6. Kegiatan ini merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat dengan menawarkan berbagai jenis simpanan Contoh : Tabungan, Giro dan Deposito, disebut :
a. Service         c. Lending
b. Funding      d. Aktiva

7. Kegiatan ini merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat  melalui pemberian  pinjaman (kredit) , disebut
a. Service        c. Lending 
b. Funding      d. Aktiva

8. Dana yang hanya bisa digunakan sebagai primary reserve (kas , Giro pada bank sentral), disebut
a. Loanable Funds     c. Unloanable Funds 
b. Equity Funds         d. Tidak ada jawaban yang benar

9. Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Disebut
a. Tabungan      c. Deposito
b. Giro             d. Kredit

10. Surat perintah bayar tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegangnya tersebut
a. Cek                 c. Deposito
b. Bilyet Giro      d. Nota Debet

11. Surat berharga yang ciri-cirinya adalah Identitas atas unjuk dan bunga dibayar pd waktu penempatan dana disebut
a. Tabungan                     c. Deposito on call
b. Sertifikat Deposito      d. Deposito berjangka

12. Pembebanan bunga setiap bulan akan disesuaikan dengan sisa pinjamannya disebut perhitunga bunga :
a. Flat rate              c. Saldo terendah
b. Floating rate      d. Sliding Rate

13. Metode ini menetapkan besar kecilnya bunga kredit dikaitkan dengan bunga yang berlaku di pasar uang disebut
a. Flat rate               c. Saldo terendah
b. Floating rate      d. Sliding Rate

14. Proses kliring antar kota, baik dalam negeri maupun luar negeri disebut
a. Kliring              c. Inkaso 
b. Bank Note         d. L/C

15. Perhitungan utang piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalulintas pembayaran giral disebut
a. Kliring              c. Inkaso
b. Bank Note         d. L/C

16. Jasa bank yang diberikan kepada masyarakat (nasabah) untuk memperlancar arus barang dalam kegiatan ekspor-impor disebut
a. Kliring              c. Inkaso
b. Bank Note        d. L/C 

17. Bank note merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di luar negeri. Jual beli bank note merupakan transaksi antara valuta yang dapat diterima pembayarannya dan dapat diperjualbelikan dan diperdagangkan kembali sesuai dengan nilai tukarnya.  Bila seorang nasabah ingin membeli rupiah  maka bank memberikan harga
a. Kurs Jual         b. Kurs Beli
b. Buying rate       d. Cros Rate

18. Yang merupakan bank note lemah adalah mata uang asing :
a. ITL               c. USD
b. SGD              d. AUD

19. Ada beberapa istilah pada kliring yaitu tanggal Cek/BG belum jatuh tempo (Titipan) disebut
a. Cross Clearing             c. Tolakan kliring
b. postdated Cheque     d. Call Money

20. Warkat kliring pada proses kliring yang akan menambah rekening koran pada bank Indonesia saat menyerahkan warkat adalah
a. Nota Debet Keluar     c. Nota Kredit Masuk
b. Nota Debet Masuk       d. Nota Kredit Keluar

Kamis, 10 Mei 2018

Mengapa Harus Ada Lembaga Yang Mengawasi Bank Nasional di Indonesia?

Menurut saya, memang sudah seharusnya ada lembaga yang mengawasi bank nasional yang ada di indonesia. Perlu kita ketahui peranan bank di Indonesia sangat penting khususnya dalam pembangunan ekonomi, dimana bank berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara pihak penyimpan dana sebagai pihak yang surplus dana dengan pihak yang membutuhkan dana sebagai pihak yang minus dana. Jika pihak yang membutuhkan dana, memperoleh dana dari bank dan digunakan untuk kegiatan usaha yang produktif, menyerap tenaga kerja banyak, menghasilkan barang/jasa yang punya nilai lebih, maka tujuan perbankan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional. Jika tidak adanya pengawasan dari lembaga tertentu terhadap bank nasional yang ada di Indonesia mungkin saja pembangunan ekonomi di negara Indonesia terhambat karena adanya penyimpangan fungsi bank di Indonesia.

Sejarah Bank Indonesia

Sejarah Berdirinya Bank Indonesia



Kembali di era pemerintahan Hindia-Belanda, De Javasche Bank didirikan tepatnya pada tahun 1828. De Javasche Bank bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Kira-kira satu abad kemudian, tepatnya pada tahun 1953, Bank Indonesia dibentuk dengan menggantikan fungsi dan peran De Javasche Bank. Sebagai bank sentral, Bank Indonesia saat itu memiliki tiga fungsi utama yaitu di bidang perbankan, moneter, dan sistem pembayaran. Selain itu, Bank Indonesia juga diberi wewenang untuk melakukan fungsi bank komersial sebagaimana pendahulunya.

Lima belas tahun kemudian pemerintah menerbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang isinya  mengatur tentang tugas serta kedudukan Bank Indonesia. Undang-Undang ini tentunya juga sebagai pembeda atas bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Setelah diterbitkan Undang-Undang tersebut, Bank Indonesia juga memiliki tugas tambahan yaitu membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.



Pada tahun 1999 Bank Indonesia memasuki era baru dalam sejarah sebagai Bank Sentral independen yang memiliki tugas dan wewenang untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tugas tersebut ditetapkan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999.

Setelah itu, beberapa amendemen Undang-Undang Bank Indonesia dilakukan. Pertama pada tahun 2004, UU Bank Indonesia diamendemen dengan konsentrasi pada aspek penting yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia. Amendemen selanjutnya yaitu pada tahun 2008 ketika pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 23 tahun 1999. Dalam perubahan tersebut ditegaskan bahwa Bank Indonesia juga berperan sebagai bagian dari upaya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Perubahan Undang-Undang tersebut ditujukan untuk mewujudkan ketahanan perbankan secara nasional untuk menanggulangi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap layanan pembiayaan jangka pendek dari BI.

Sumber : https://www.cermati.com/artikel/mengenal-bank-indonesia-sejarah-berdiri-tugas-dan-tujuannya

Sejarah 5 Bank Tertua di Indonesia

1.Sejarah Bank Rakyat Indonesia : Tahun 1895

1895

Lahirnya BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

1946

BRI Pasca Kemerdekaan RI

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

1960

Peleburan BRI, BKTN, & NHM

Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

1992

BRI Hari Ini

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Rakyat_Indonesia

2. Sejarah Bank Tabungan Negara : Tahun 1897


Kelahiran BTN Jaman Belanda

Bank BTN adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Cikal bakal Bank BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897, pada masa pemerintah Belanda.

Kelahiran Bank BTN Pada Masa Pemerintahan Jepang

Pada 1 April 1942 Postparbank diambil alih pemerintah Jepang dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku.

Kelahiran Bank BTN Pada Masa Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan diproklamasikan, maka Tyokin Kyoku diambil alih oleh pemerintah Indonesia, dan namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos RI. Usai dikukuhkannya, Bank Tabungan Pos RI ini sebagai satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia. Pada tanggal 9 Februari 1950 pemerintah mengganti namanya dengan nama Bank Tabungan Pos.

Kelahiran Bank BTN Pada Masa Diperalihan Zaman

Tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal Bank BTN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 1963 Lembaran Negara Republik Indonesia No. 62 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, maka resmi sudah nama Bank Tabungan Pos diganti namanya menjadi Bank Tabungan Negara. Dalam periode ini posisi Bank BTN telah berkembang dari sebuah unit menjadi induk yang berdiri sendiri.

Mulai Berdirinya Bank BTN dari Sebuah Unit Menjadi Induk

Kemudian sejarah Bank BTN mulai diukir kembali dengan ditunjuknya oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 29 Januari 1974 melalui Surat Menteri Keuangan RI No. B-49/MK/I/1974 sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat. Sejalan dengan tugas tersebut, maka mulai 1976 mulailah realisasi KPR (Kredit Pemilikan Rumah) pertama kalinya oleh Bank BTN di negeri ini. Waktu demi waktu akhirnya terus mengantar Bank BTN sebagai satu-satunya bank yang mempunyai konsentrasi penuh dalam pengembangan bisnis perumahan di Indonesia melalui dukungan KPR BTN.

Sumber : https://www.btn.co.id/id/Tentang-Kami

3. Sejarah Bank QNB Kesawan : Tahun 1913


Adalah Khoe Tjin Tek dan Owh Chooi Eng mendirikan NV Chunghwa Shangyeh (The Chinese Trading Company Limited) di Medan, Sumatera Utara, pada 1913. Sebagai pendiri Khoe Tjin Tek dan dan Owh Chooi Eng bertindak masing-masing sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama. NV Chunghwa Shangyeh bergerak dalam bidang simpan pinjam keuangan selain juga bergerak di bidang perdagangan umum.

Setelah kemerdekaan pada 1958 NV Chunghwa Shangyeh resmi melakukan kegiatan sebagai Bank Umum dan pada 1962 bentuk usaha berganti menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Chunghwa Shangyeh.

Pada 1965, PT Bank Chunghwa Shangyeh berganti nama menjadi PT Bank Kesawan dan untuk lebih memantapkan posisi bank maupun pengembangan usaha yang lebih baik, Kantor Pusat Bank Kesawan hijrah ke Jakarta pada 1990.

Pada 2010 silam, Qatar National Bank (QNB), lembaga keuangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, mengakusisi Bank Kesawan, dan pada 27 Desember 2011, berganti nama menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk.
Sumber : http://inspirasi-motivasi-hidup.blogspot.com/2014/06/info-bank-10-bank-tertua-di-indonesia.html

4. Sejarah Bank CIMB Niaga : Tahun 1995

Berdiri pada 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di BEI dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada 1989.
Pemerintah Indonesia pernah menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan 1997-1998. Pada November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Pada Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking.

Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas LippoBank pada 30 September 2005. 

Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama.

Sumber : http://inspirasi-motivasi-hidup.blogspot.com/2014/06/info-bank-10-bank-tertua-di-indonesia.html

5. Sejarah Bank Central Asia : Tahun 1957

Pada tahun 1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA). BCA didirikan oleh Sudono Salim pada tanggal 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta.

Pada tanggal 1 Mei 1975, pengusaha Mochtar Riady bergabung di BCA. Ia memperbaiki sistem kerja di bank tersebut dan merapikan arsip-arsip bank yang kala itu ruangannya jadi sarang laba-laba.[1]

BCA melakukan merger dengan dua bank lain pada 1977. Salah satunya Bank Gemari yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Kantor Bank Gemari pun dijadikan kantor cabang BCA. Merger itu membuat BCA bisa menjadi bank devisa.[1]

Menurut George Junus Aditjondro, anak-anak Soeharto yang memiliki saham di BCA adalah Siti Hardiyanti (Tutut) dan Sigit Jarjojudanto. Menurutnya, keduanya sempat memiliki 32 persen saham di BCA.[2]

Awal tahun 1980an, BCA mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia agar diperbolehkan mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku internasional. Untuk itu, BCA bekerjasama dengan MasterCard.[1] BCA juga memperluas jaringan kantor cabang secara agresif sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia. BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.

Di tahun 1990-an BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine). Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif. BCA bekerja sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM BCA.

Di tahun 2002, FarIndo Investment (Mauritius) Limited mengambil alih 51% total saham BCA melalui proses tender strategic private placement. Tahun 2004, BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas dan tahun 2005, Pemerintah Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan divestasi seluruh sisa kepemilikan saham BCA sebesar 5,02%.

Pada periode 2000-an BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain. BCA mendirikan fasilitas Disaster Recovery Center di Singapura. BCA meningkatkan kompetensi di bidang penyaluran kredit, termasuk melalui ekspansi ke bidang pembiayaan mobil melalui anak perusahaannya, BCA Finance. Tahun 2007, BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap. BCA meluncurkan kartu prabayar, Flazz Card serta mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun keunggulan di bidang perbankan transaksi. BCA secara proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama sebagai bank transaksi. Tahun 2008 & 2009, BCA telah menyelesaikan pembangunan mirroring IT system guna memperkuat kelangsungan usaha dan meminimalisasi risiko operasional. BCA membuka layanan Solitaire bagi nasabah high net-worth individual.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Central_Asia

Tugas 1 Perhitungan Kredit Dengan Flat Rate dan Sliding Rate

1. Pada Tanggal 25 Maret 2006 PT.Andika Karya Tuan Andi mendapat persetujuan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp 12.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan. Bunga yang dibebankan sebesar 24% pa.

Pertanyaan :
Hitunglah cicilan setiap bulannya jika dihitung dengan metode Flat Rate dan Sliding Rate!
Pada kasus ini untuk mendapatkan pinjaman pokok menggunakan NPM digit terakhir.

Diketahui :
- Pinjaman Investasi x NPM digit terakhir  : 
  • Rp 12.000.000 x 5 = Rp 60.000.000 
  • Jangka Waktu = 1 Tahun (12 bulan)
  • Bunga Pinjaman 24% pa
Jawaban Pembebanan Bunga dengan Metode Flat Rate :
- Menghitung pokok pinjaman (pj) per bulan sebagai berikut
  • PJ = Jumlah Pinjaman / Jangka Waktu
  • PJ = 60.000.000 / 12 bulan = Rp 5.000.000
- Menghitung bunga (bg) per tahun :
  • BG = 60.000.000 x 24% / 12bulan = Rp 1.200.000
Jadi, jumlah angsuran setiap bulan adalah
  • Pokok Pinjaman Rp 5.000.000
  • Bunga Rp 1.200.000
  • Jumlah Angsuran Rp 6.200.000
Jumlah angsuran ini setiap bulan sampai dengan 12 bulan.

Jawaban Pembebanan Bunga dengan Metode Sliding Rate :
- Bunga = % bunga 1 tahun x (sisa pinjaman) / 12 bulan
- Angsuran bulan ke-1 adalah
  • Pokok Pinjaman Rp 5.000.000
  • Bunga = 24% x Rp 60.000.000 / 12 bulan = 1.200.000
  • Jumlah angsuran 1 = Rp 6.200.000
- Angsuran bulan ke-2 adalah
  • Pokok Pinjaman Rp 5.000.000
  • Bunga = 24% x Rp 55.000.000 / 12 bulan = 1.100.000
  • Jumlah angsuran 2 = Rp 6.100.000
Demikian pula seterusnya untuk bunga bulan ke 3 sampai bulan 12 perhitungan bunganya tetap dihitung dari sisa pinjamannya.

Tabel Perhitungan Kredit Dengan Flat Rate dan Sliding Rate

BLN
Sisa Pinjaman
Cicilan Pokok
Flat Rate
Sliding Rate
Bunga
Total Cicilan
Bunga
Total Cicilan
0
Rp 60.000.000
0
0
0
0
0
1
Rp 55.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
2
Rp 50.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 1.100.000
Rp 6.100.000
3
Rp 45.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 1.000.000
Rp 6.000.000
4
Rp 40.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 900.000
Rp 5.900.000
5
Rp 35.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 800.000
Rp 5.800.000
6
Rp 30.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 700.000
Rp 5.700.000
7
Rp 25.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 600.000
Rp 5.600.000
8
Rp 20.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 500.000
Rp 5.500.000
9
Rp 15.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 400.000
Rp 5.400.000
10
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 300.000
Rp 5.300.000
11
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 200.000
Rp 5.200.000
12
0
Rp 5.000.000
Rp 1.200.000
Rp 6.200.000
Rp 100.000
Rp 5.100.000
Total
Rp 14.400.000
Rp 74.400.000
Rp 7.800.000
Rp 67.800.000

- Terdapat Selisih dari kedua metode
  • Rp 74.400.000 - Rp 67.800.000 = Rp 6.600.000

Minggu, 27 November 2016

FLOWCHART MENGANALISA TULISAN BERDASARKAN TEKANAN TULISAN DAN KECEPATAN TULISAN


Langkah awal pada flowchart diatas adalah, user/pengguna harus menginput terlebih dahulu, dan maksud X=0 dan Y=0 merupakan counter untuk kecepatan dan tekanan dengan nilai awal 0. Jika tulisan ada dalam database maka proses counter akan berjalan sampai data habis dan dilanjutkan ke proses berikutnya, Jika data belum habis maka program akan mengalami proses looping pada pengecekan tekanan tulisan. Apabila data tidak ditemukan maka hasil nya adalah “ File Not Found “ lalu langsung ke proses “End”.
Jika semua proses untuk mengecek tekanan tulisan sudah selesai,tetapi ada record yang sama maka proses berikutnya adalah melakukan pengecekan ke dalam database namun berdasarkan kecepatan. Jika record dalam database tersebut menunjukan bahwa tulisan tersebut sudah terdeteksi pemiliknya dan tidak ada record lain yang sama dengan data tulisan tersebut maka data tulisan tersebut sudah ditemukan pemiliknya, jika record dalam database tersebut memiliki lebih dari 1 record maka proses counter akan berjalan sampai data habis.

Selasa, 08 November 2016

SISTEM PAKAR



Sistem Pakar berasal dari dua kata yaitu sistem dan pakar. Sistem adalah beberapa elemen yang ditekankan pada efektifitasnya (untuk mencapai suatu tujuan). Pakar adalah seseorang yang ahli pada suatu bidang.
Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli.
      Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Memiliki informasi yang handal.
2.      Mudah dimodifikasi.
3.      Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
4.      Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

Tujuan Sistem Pakar
Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar). Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber lainnya), representasi pengetahuan (ke computer), inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan pengguna.
Komponen Sistem Pakar
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.

2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.

3. Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
            Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer.
 Teknik Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu
a. Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b. Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
c. Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses).
d. Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward Chaining.
Inferensi dengan rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah forward maupun backward. Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai. Ada dua metode inferencing dengan rules, yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal-driven.

a. Backward chaining
    Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining.
b. Forward chaining
    Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining.

Bentuk Sistem Pakar
  1. Mandiri. Sistem pakar yang murni berdiri sendiri, tidak digabung dengan software lain, bisa dijalankan pada komputer pribadi, mainframe.
  2. Terkait / Tergabung. Dalam bentuk ini sistem pakar hanya merupakan bagian dari program yang lebih besar. Program tersebut biasanya menggunakan teknik algoritma konvensional tapi bisa mengakses sistem pakar yang ditempatkan sebagai subrutin, yang bisa dimanfaatkan setiap kali dibutuhkan.
  3. Terhubung. Merupakan sistem pakar yang berhubungan dengan software lain, misalnya : spreadsheet, DBMS, program grafik. Pada saat proses inferensi, sistem pakar bisa mengakses  data dalam spreadsheet atau DBMS atau program grafik bisa dipanggil untuk menayangkan output visual.
  4. Sistem Mengabdi. Merupakan bagian dari komputer khusus yang diabdikan kepada fungsi tunggal. Sistem tersebut bisa membantu analisa data radar dalam pesawat tempur atau membuat keputusan intelejen tentang bagaimana memodifikasi pembangunan kimiawi, dan lain-lain.

PENERAPAN SISTEM PAKAR
Sistem pakar dalam Industri / Manufaktur
            Manufaktur di definisikan sebagai urutan-urutan kegiatan yang saling berhubungan meliputi perancangan, perencanaan, pemilihan material, produksi, pengontrolan kualitas, menajemen serta pemasaran produk. Proses manufaktur yang penyelesaiannya dapat dibantu oleh system pakar antara lain :
  1. Sistem Pakar Dalam Perancangan
PRIDE(Pinch Roll Interactive Design Expert / Environment). Sistem pakar ini digunakan untuk merancang system pengaturan kertas untuk mesin fotocopy. Sistem ini membuat rancangan dengan representasi pengetahuan tentang rancangan berdasarkan kumpulan goal, metoda perancangan, generator dan aturan-aturan yang terstruktur.
  1. System Pakar Dalam Perencanaan
Wood Trus fabrication Application merupakan contoh system pakar dalam proses perencanaan. System ini dibuat dengan menggunakan shell sitem pakar SPS (Semi Intelligent Process Selector).
  1. Sistem Pakar Dalam Penjadwalan
Sistem pakar juga digunakan dalam penjadwalan, dibawah ini adalah beberapan contoh kegunaan system pakar dalam penjadwalan :
  •  Contionuous Caster Steel Mill Scheduling Application
System pakar ini berbasis fuzzy logic yang dibuat untuk monitoring on line dan penjadwalan continuous caster steel mill.
Continuous caster stell mill mengolah material seperti scrap, pig iron dan refined ore melalui proses tertentu untuk menghasilkan lempeng baja yang memiliki kulitas dan komposisi sesuai kebutuhan.
  •   Master Production Scheduling Aplication (MPS)
Sistem pakar ini dikembangkan untuk melakukan penjadwalan produksi master untuk manufaktur Integrated Circuit (IC). Master Production Scheduling (MPS) merupakan aktivitas perencanaan yang sangat luas, yang mengatur dan mengkoordinasi fase-fase berurutan proses penjadwalan manufaktur tertentu.
  1. Sistem Pakar Dalam Proses Kontrol
Beberapa contoh penggunaan system pakar dalam proses control adalah sebagai berikut :
  • Aluminium Foil Rolling Flatness control Appilcation
System pakar ini merupakan system pakar yang dibuat mengontrol kekaratan aluminium foil secara otomatis. System ini menyesuaikan bentuk pola target menurut karakteristik material dan kondisi pengoperasiannya.
  •  Blast Furnace Heat Control Application
System pakar ini dibuat untuk mengontrol tingkat panas blast furnace (tanur).
  1. Sistem Pakar Dalam Production Planning Dan Production Control
Perencanaan produksi dilakukan dalam hal kuantitas, waktu, kapasitas dan biaya pengendalian produksi meliputi penyelesaian pesanan, pengawasan pesanan dan pengamanan kualitas.
       Manfaat system pakar dalam proses manufaktur / industry adalaah sebagai berikut :
  • Meningkatkan produktivitas
  • Mengambil alih keahlian yang langka
  • Memudahkan pengoperasian peralatan
  • Kemampuan bekerja dengan informasi yang tidak pasti dan tidak lengkap

Sistem Pakar Dalam Bidang Pendidikan / Ilmu Pengetahuan
  1. Penelitian tentang penggunaan system pakar dalam bidang pendidikan dilakukan oleh prof. Gordon S. Novack Jr. pada Universitas of Texas, Austin, tahun 1990. Aplikasi system pakar ini diberi nama ISAAC yang memiliki parser yang mampu membaca kalimat (dalam bahasa Inggris) dalam kecepatan 5000 kata/menit dan mampu menyelesaikan soal-soal Fisika Mekanik (Statika) dalam waktu kurang dari 5 menit. Aplikasi ini  dikerjakan oleh 1 tim terdiri dari 60 0rang dan membutuhkan waktu 1 tahun. (E.S. Handbook, 1992).
  2. Aplikasi lain yang terkait dengan hal diatas adalah system pakar mengenai penjelasan soal-soal fisika serta pemhaman teori lebih mendalam dengan menggunakan metoda pendekatan komputasi.(Ohlsson, 1992).
  3. Aplikasi system pakar dalam bidang matematika yang dilakukan oleh Yibin dan Jian Xiang tahun 1992. System pakar ini menyelesaikan soal-soal diferensial dan Integral yang diberi nama DITS.(Forcheri, 1995).
  4. Studi system pakar untuk proses belajar Fisika dilakukan oleh seorang dosen Fisika yang menempuh pendidikan S2 pada salah satu perguruan tinggi di Jakarta.
Latar belakang dari dilakukannya studi ini adalah karena Fisika merupakan disiplin ilmu yang sangat fundamental yang menjadi dasar dari sains dan teknilogi.
Melihat kepentingan tersebut, makan para siswa/mahasiswa perlu menguasai ilmu ini, tapi kenyataannya sering dianggap momok oleh sebagian besa siswa/mahasiswa selain itu juga kurangnya tenaga guru / dosen Fisika serta kurangnya sarana prasarana yang diperlukan dalam proses belajar mengajar Fisika, seperti alat banto audio maupun visual.
    Dalam studi ini dibuat aplikasi sitem pakar yang mampu menyelesaikan persoalan rangkaian arus bolak-balik yang terdiri dari komponen resistor dan inductor baik seri maupun paralel.

Sistem Pakar Dalam Bisnis
  • Sistem Pakar dalam Pembelian
System ini berfungsi untuk menilai dan memilih pemasok (supplier) dengan pertolongan dan pengiriman barang secara optimal, dimana dalam hal ini menunjang pemasok yang potensial. Dalam hal operasi, maka system ini mempunyai fungsi penasihat kepada pembeli.
  • Sistem Pakar mengenai suku cadang mesin percetakan
Sistem ini menunjang pengujian secara teknis dari pesanan langganan dalam mesin cetak dan suku cadang yang diinginkan.
  • Sistem pakar mengenai konsultasi program bantuan kredit bank
System ini membantu pada konsultasi tentang program kredit bantuan pada institusi public,
  • Sistem pakar mengenai strategi perencanaan
System ini berbasis system penunjang keputusan ( Dicision Support system) untuk strategi perencanaan produk yang dikembangkan dari integrasi system konvensional dan prototip system pakar. 

Sistem Pakar pada bidang Kecerdasan Buatan
Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan adalah suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Kecerdasan buatan didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah bagian dari ilmu komputer  yang mempelajari bagaimana  membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia.
Menurut John McCarthy, 1956, AI: untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.
Cerdas =  memiliki pengetahuan + pengalaman, penalaran (bagaimana membuat keputusan dan mengambil tindakan), moral yang baik.
Manusia cerdas (pandai) dalam menyelesaikan permasalahan karena manusia mempunyai pengetahuan & pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari belajar. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki tentu akan lebih  mampu menyelesaikan  permasalahan.  Tapi  bekal  pengetahuan  saja  tidak  cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran,mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki. Tanpa memiliki kemampuan untuk menalar dengan baik, manusia dengan segudang pengalaman dan  pengetahuan  tidak  akan   dapat menyelesaikan  masalah  dengan  baik.
Demikian juga dengan kemampuan menalar yang  sangat baik,namun tanpa bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai,manusia juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Agar mesin  bisa cerdas (bertindak seperti & sebaik manusia) maka harus diberi bekal pengetahuan & mempunyai kemampuan untuk menalar.

Interface kecerdasan buatan dan system pakar
Mengatur komunikasi antara pengguna dan komputer. Komunikasi ini paling baik berupa bahasa alami, biasanya disajikan dalam bentuk tanya-jawab dan kadang ditampilkan dalam bentuk gambar/grafik. Antarmuka yang lebih canggih dilengkapi dengan percakapan (voice communication).

Persamaan dan Perbedaan antar Sistem Pakar dengan Kecerdasan Buatan.
Sistem Pakar juga merupakan bagian dari Artificial Intelligence(AI) atau kecerdasan buatan, dimana letak persamaannya adalah sama-sama untuk mencapai hasil yang maksimal dalam memecahkan masalah, dan perbedaannya adalah sistem pakar mengacu pada si pembuatnya atau seseorang yang ahli dalam suatu bidangnya atau mengacu pada si perancang itu sendiri sebagai objek dalam menyiapkan suatu sistem guna mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan AI mengacu pada jalur atau langkah yang berorientasi pada hardware guna mencapai yang maksimal.
Dapat disimpulkan Sistem Pakar merupakan bagian dari AI, dimana selain sistem pakar yang menggunakan AI, ada beberapa yang lain diantarnya games, logika Fuzzy, jaringan saraf tiruan, dan robotika.
Kecerdasan buatan merupakan salah satu topik yang disukai penggemar science-ction, pada lm Terminator digambarkan perang manusia melawan mesin, bahkan dalam novel berjudul With Folded Hands karangan Jack Williamson, digambarkan bangsa Humanoids (robot mesin ciptaan manusia) menjajah bangsa manusia dan menggantikan semua peranan manusia.

Sistem Pakar dalam bidang pertanian
Dalam dunia pertanian banyak sekali hal yang harus dipelajari agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Begitu banyaknya hal yang harus diingat seperti media tanam yang berbeda bagi tiap jenis tanaman, takaran pupuk, hama dan penyakit tanaman, dan banyak sekali cara agar tanaman yang ditanam dapat menghasilkan hasil yang lebih baik. Tetapi, manusia pasti mempunyai sifat pelupa yang memungkinkan hal-hal tersebut di atas dan berakibat pada hasil pertanian yang kurang memuaskan dan tidak stabil. Untuk mengatasi hal di atas, salah satunya dibutuhkan suatu teknologi yang dapat membantu kita.
Oleh karena itu, sistem pakar (expert system) mempunyai kemampuan untuk memudahkan masalah-masalah praktis pada saat sang pakar berhalangan. Dan salah satu implementasi sistem pakar pada bidang pertanian yaitu untuk mengidentifikasi penyakit tanaman.
Banyak sekali ragam hama dan penyakit tanaman dan beragam pula nama dan akibat yang dihasilkannya. Ciri-ciri antara tanaman yang terkena penyakit satu dengan penyakit yang lainnya sangat mirip sehingga membingungkan orang awam atau pemula yang baru kenal untuk dapat mengidentifikasinya. Sebaliknya ada juga tanaman yang terkena penyakit dengan ciri-ciri yang berbeda namun tetap saja membingungkan dalam mengingat nama dan penanggulangan penyakit tersebut.
Sistem pakar ini sangat berguna untuk membantu petani dalam mengingat jenis-jenis penyakit dan hama tanaman juga untuk mengenali ciri-cirinya yang berguna untuk menanggulangi masalah penyakit tanaman sehingga dapat meminimalkan kesalahan petani dalam mengatasi masalah ini.
Sistem pakar ini dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada petani mengenai macam-macam penyakit yang berhasil di identifikasi oleh sistem dan dapat mengetahui tanaman apa saja yang biasa diserang oleh penyakit tersebut, dengan adanya pengetahuan ini maka ketika para petani sadar tanamannya terkena hama atau penyakit, maka petani dapat dengan mudah untuk mengatasi hama dan penyakit tersebut.
Namun, banyak juga kendala yang menghambat dalam proses penerapan sistem pakar di bidang pertanian. Salah satunya SDM dan latar belakang para petani konvensional yang kurang berpendidikan yang sangat berpengaruh dalam pengembangan teknologi di bidang pertanian. Karena itulah, pemerintah harus banyak memberikan penyuluhan di bidang teknologi bagi para petani. Kalau pemerintah sulit untuk merealisasikan hal ini, kenapa tidak dimulai dari kita?

Sistem Pakar dalam Bidang Psikologi
Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan sistem pakar melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya (performance) (Kusumadewi, 2003).
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan.
Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).
Contoh implementasi lainnya adalah aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.
Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.

Sistem Pakar di Bidang Eksplorasi Alam
Dalam bidang ini sistem pakar sangat penting manfaatnya. Keputusan yang dihasilkan akan sangat bermanfaat. Contoh penerapannya yaitu sistem pakar yang diterapkan pada alat pendeteksi kandungan minyak bumi. Alat ini menghasilkan keputusan dari data-data yang ada, dan mengambil keputusan ada atau tidaknya hingga berapa jumlah kandungan yang terkandung. Rule base yang deprogram dibuat oleh para ahli dibidangnya.
Aplikasi pengmabilan keputusan berupa resiko-resiko yang dapat terjadi bila melakukan penambangan. Sistem pakar memperhitungkan berapa peluang keberhasilan yang dapat dicapai. Keputusan ini harus sangat akurat dan meliputi seluruh aspek hingga keselamatan warga sekitar. Jangan sampai timbul kesalahan yang disebabkan oleh salah dalam pengambilan keputusan.
Manfaat yang dihasilkan sangat menguntungkan, tetapi bukan berarti tidak terlepas dari beberapa kerugian penerapan sistem pakar di bidang ini.
Keuntungan yang dapat diambil antara lan:
  • Akurasi perhitungan menjadikan kegiatan di bidang ini mendapat keuntungan.
  • Perhitungan yang rumit dapat terselesaikan dengan cepat.
  • Keakuratan perhitungan meminimalisir kesalahan factor manusia.
  • Menghasilkan informasi yang mendukung, sehingga tugas para ahli lebih mudah untuk mengkaji ulang.
Kerugian yang dapat terjadi anatara lain:
  • Kesalahan perhitungan yang menyebabkan kegagalan.
  • Pengaturan rule base yang berganti-ganti pada setiap eksplorasi yang berbeda.
 Sistem Pakar Di Bidang Kedokteran
Contoh alat kedokteran yang menerapkan sistem pakar di dalamnya antara lain USG (ultrasonografi). Alat ini bekerja berdasarkan pantulan gelombang suara ultrasonik. Banyak digunakan untuk mendeteksi janin dalam kandungan. Alat ini bekerja dengan menerima input berupa suara yang lalu diolah menjadi sebuah informasi berupa visual. Alat ini cukup aman karena tidak menimbulkan radiasi seperti sinar-x yang biasanya digunakan untuk rontgen.
Alat lain yang menerapkannya adalah pengukur kadar lemak dalam darah. Alat ini berfungsi untuk mengetahui kadar lemak dalam darah seseorang. Terlebih dahulu diberi input yang mendukung perhitungan. Perhitungan alat ini telah dirumuskan dengan rule base yang telah terprogram. Setelah input dimasukkan maka alat ini secara otomatis mengolah datanya dan hasilnya berupa keputusan.

Keuntungan yang dapat diambil antara lain:
  •  Membantu dalam menghasilkan keputusan berupa analisa suatu penyakit.
  •  Membantu tugas yang tidak dapat dilakukan secara manual oleh manusia.
  •  Memudahkan untuk penyembuhan.
Kerugian yang dapat terjadi antara lain:
  • Error yang terjadi saat pengambilan keputusan.
  •  Rule base yang harus sesuai dengan kondisi setiap pasien.
  •  Efek samping dari tindakan yang dilakukan oleh alat. 

Contoh Sistem Pakar
PROSPECTOR
  • Di desain oleh Sheffield Research Institute, akhir 70-an.
  • Sistem pakar yang membantu ahli geologi dalam mencari dan menemukan deposit.
  • Basis pengetahuan berisi bermacam-macam mineral dan batu-batuan. Banyak pakar geologi diwawancarai dan pengetahuan mereka tentang berbagai bentuk biji deposit dimasukkan ke dalam sistem pakar.
  • Ahli geologi melacak biji deposit dengan pergi ke lapangan untuk meninjau medan dan mengumpulkan bukti yang ada seperti ciri-ciri geologi dicatat, sampel tanah dan batu-batuan. Sistem pakar mengevaluasi areal dalam bentuk pertanyaan dan data-data tersebut dimasukkan, kemudian Prospector memberikan rekomendasi yang menunjukkan jumlah deposit yang ada dan apakah menguntungkan atau tidak bila dieksplorasi atau di bor lebih lanjut.
Keuntungan Sistem Pakar 
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
  • Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
  • Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
  • Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
  • Meningkatkan output dan produktivitas.
  • Meningkatkan kualitas.
  • Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
  • Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
  • Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
  • Memiliki reabilitas.
  • Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
  • Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
  • Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
  • Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
  • Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.